السلام عليكم ورحمة الله وبركاته،
الحمد لله بنعمته تتمّ الصالحات، الصلاة والسلام على من يرجى شفاعته يوم القيامة، نبينا ومولانا محمد ابن عبد الله، وعلى آله وأصحابه ومن والاه، ولا حول ولا قوة إلا بالله. أما بعد
• Yang terhormat, Para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II; الحمد لله بنعمته تتمّ الصالحات، الصلاة والسلام على من يرجى شفاعته يوم القيامة، نبينا ومولانا محمد ابن عبد الله، وعلى آله وأصحابه ومن والاه، ولا حول ولا قوة إلا بالله. أما بعد
• Yang terhormat, Para Pejabat Tinggi Negara;
• Yang mulia, Para Duta Besar Negara Sahabat;
• Al-Fudhola, alim-ulama para mursyid Thariqah dan tokoh sufi;
• Para peserta dan undangan al-Multaqo al-Sufi al-Alami yang saya hormati,
Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT., atas nikmat taufiq, hidayah, serta inayahNya yang telah dilimpahkan kepada kita semua, sehingga kita dapat bersilaturrahim, bermuwajahah dalam acara pembukaan al-Multaqo al-Sufi al-Alami ini. Shalawat serta salam semoga tetap terlimpah kepada nabi agung Muhammad SAW.
Hari ini merupakan momentum yang sangat menggembirakan kita semua karena pada hari ini para alim-ulama, khususnya mursyid thariqoh se Indonesia dan beberapa tokoh sufi dunia berkumpul dalam forum al-Multaqo al-Sufi al-‘Alami yang insyaallah sebentar lagi akan kita mulai.
Pertemuan ini merupakan salah satu ikhtiar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama menghimpun nasehat, mau’idhah dan tau’iyah dari alim-ulama para mursyid thariqoh dan tokoh sufi terhadap kondisi mutakhir, baik di dalam maupun luar negeri.
Saat ini umat Islam, khususnya di Indonesia, sedang menghadapi berbagai ujian, antara lain: pertama, terjadinya dekadensi moral, dengan semakin maraknya pornografi, perilaku korup serta pelanggaran nilai-nilai dan norma agama. Misalnya bergesernya sikap masyarakat terhadap perbuatan korupsi yang sudah dianggap biasa, khususnya di kalangan aparat pemerintahan, menandakan adanya masalah serius tentang moralitas di negeri ini.
Kedua, adanya stigma negative terhadap umat Islam akibat perilaku sekelompok sangat kecil umat yang radikal, eksklusif dan suka menyalahkan selain kelompoknya melalui isu bid’ah. Kelompok ini seringkali menimbulkan keresahan dan kontroversi, sehingga menimbulkan disharmoni di tengah masyarakat. Dengan memanfaatkan iklim keterbukaan dan kebebasan yang ada, kelompok ini menyiarkan pemahaman keagamaannya melalui berbagai media. Sehingga tanpa sadar ada bagian umat Islam yang terbawa oleh propagandanya dan ikut berpaham keagamaan radikal.
Ketiga, terjadinya krisis di negara-negara berpenduduk muslim, seperti beberapa negara di Afrika dan Timur Tengah, dengan isu utama demokratisasi. Harus diakui, saat ini demokrasi merupakan pilihan paling logis sebagai sistem politik untuk mengelola kepentingan bersama. Namun bila demokrasi semata-mata menekankan prosedur, mengedepankan kebebasan tanpa batas dan melupakan pengembangan nilai-nilai luhur serta tidak berorientasi pada kemaslahatan bersama, maka justru akan menimbulkan masalah baru. Karenanya, para pemimpin negara muslim harus difahamkan bahwa demokrasi adalah alat untuk menyejahterakan rakyat, bukan tujuan. Umat Islam juga harus disadarkan bahwa demokrasi bukanlah kebebasan yang tanpa batas. Demokrasi bukan sekadar prosedur tetapi juga nilai-nilai untuk memperjuangkan kesejahteraan rakyat.
Hadirin-hadirat yang berbahagia…..
Berkumpulnya alim-ulama para mursyid thariqoh dan tokoh sufi di dalam forum ini diharapkan dapat memberikan nasehat, mau’idhoh dan tau’iyahnya sehingga umat Islam, khususnya di Indonesia, berhasil keluar dari berbagai ujian yang dihadapi.
Pendekatan tasawuf yang mengedepankan kejernihan hati dan ajaran universal kemanusiaan diyakini mampu menjadi alternative solusi berbagai permasalahan yang dihadapi umat Islam. Sejarah mencatat, pendekatan tasawuf terbukti telah berhasil melakukan perbaikan-perbaikan. Di banyak negara, termasuk Indonesia, peran tasawuf terbukti sangat signifikan dalam membebaskan dari penjajahan. Melalui bimbingannya dalam ibadah, riyadloh dan mujahadah, ulim-ulama para mursyid thariqoh diharapkan mampu memberikan pencerahan pemikiran kepada umat Islam agar memperoleh ketenangan hati, kebersihan jiwa dan tingkah laku serta perilaku positif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sehingga dapat memberikan andil dalam pembentukan karakter bangsa berbasis tasawuf.
Akhirnya, dengan mengucapkan Bismillahir-rahmanirrahim, al-Multaqo al-Sufi al-Alami secara resmi saya nyatakan dimulai.
والله الموفق إلى أقوم الطريق، والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Jakarta, 16 Juli 2011
Dr KH Muhammad Ahmad Sahal Mahfudh
Dr KH Muhammad Ahmad Sahal Mahfudh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar