Senin, 22 Oktober 2012

PELANTIKAN OSIS SMA FAVORIT NU TEGALDLIMO PERIODE 2012/2013

Pelantikan Pengurus OSIS SMA Favorit NU Tegaldlimo agak berbeda dengan tahun-tahun yang lalu, pasalnya tahun ini petugas ceremonial pelantikan menggunakan pakaian PASKIBRA lengkap dengan atributnya yang menambah suasana khidmat dan penuh antusias.
Pelantikan yang dilaksanakan bersamaan dengan upacara rutin hari Senin dipimpin oleh Rendi Hermawan Siswa Kelas XII IPA dan acara dilantik langsung oleh Bp. Takiyudin Nazah, SE selaku Kepala sekolah. Petugas upacara yang rata-rata pengurus OSIS lama dan anggota PASKIBRA kecamatan Tegaldlimo menambah "sakralnya" upacara tersebut karena semua petugas memakai pakaian PASKIBRA.
Acara dimulai tepat pukul 07.00 WIB dan selesai pukul 08.00 WIB. Dalam pidatonya Bp. Takiyudin Nazah, SE selaku Kepala Sekolah menyampaikan pesan bahwa dengan kepengurusan baru OSIS SMA Favorit sebagai perwakilan Siswa dan ujung tombak sekolah harus mampu membawa perubahan yang signifikan untuk ikut mewujudkan Visi dan Misi Sekolah. Kepala Sekolah juga mengucapkan terima kasih kepada Pembina Siswa dan Pembina OSIS atas suksesnya acara tersebut.

Sebelum acara ditutup dilaksanakan penyerahan Bendera OSIS oleh Lailatul Mubarokah kelas XII IPA selaku Ketua lama kepada Lailatul Musrifah Kelas XI IPA selaku Ketua OSIS yang baru.

Selamat atas terbentuknya Pengurus OSIS SMA Favorit NU Tegaldlimo Periode 2012/2013. dan Terima kasih kepada Pengurus OSIS Periode 2011/2013 yang telah bekerja dengan Baik.

Bravo OSIS SMA Favorit NU Tegaldlimo!!!!

Kamis, 05 April 2012

"Schooling Culture VS Learning Culture"

 “Orang Indonesia rata-rata menganut Budaya Sekolah (schooling cultur), bukan budaya belajar. (learning cultur)” Demikian ungkap seorang anak yang memilih jalur homeschooling. “ Budaya sekolah itu berarti mereka pergi ke sekolah setiap pagi dan pulang setelah siang atau sore. Namun ketika ditanya apa yang mereka dapatkan di sekolah, mereka bingung menjawabnya karena mereka tidak mempelajari apapun. Beda dengan budaya belajar, walaupun tidak pergi ke sekolah setiap hari, namun setiap hari pengetahuan terus diupdate, karena setiap hari, setiap saat digunakan untuk belajar.” Demikian tambahnya. Rupanya alasan inilah yang digunakannya untuk pindah ke jalur homeschooling.
Learning Cultur, kata seorang ahli kan dikatakan sebagai Long Life Education. Proses pembelajaran memang yang paling baik dan paling ideal ada di sekolah, akan tetapi pada pengertian Learning Cultur, seluruh aktivitas kita, kerling matanya, desah napasnya, ayunan kakinya, adalah proses pembelajaran, sampai titik ini proses pembelajaran amat sangat jarang terimplementasi pada segenap masyarakat kita.
Kalau direnungkan ada benarnya juga bahwa, sekolah tidak selalu identik dengan belajar. Tidak jarang seorang siswa pergi dari rumahnya sejak pagi buta, lengkap dengan seragam dan identitas-identitas sekolahnya. Setibanya di sekolah apa yang mereka lakukan? kadar aktifitas non-belajarnya lebih besar dari pada aktifitas belajanya.  Tidak jarang kita menemukan seorang siswa asik memainkan handphone padahal gurunya sedang menerangkan pelajarannya. Atau mereka asik ngobrol dengan tidak menghiraukan gurunya yang sedang berjuang memahamkan murid-muridnya di kelas. Tidak jarang juga kita menemukan siswa yang pindah tidur dari rumah ke kelas. Fenomena-fenomena tidak belajar ini hanya sebagian kecil dari sekian banyak fenomena tidak belajar yang dilakukan siswa ketika berada di sekolah.
Guru adalah pembelajar sekaligus pendidik. Oleh karena itu, guru tidak hanya bertugas mengajarkan mata pelajaran yang diampunya, tapi juga turut membangun sikap dan mental siswanya. Seorang pemerhati pendidikan sekaligus penulis buku-buku parenting, M. Fauzil Azhim, pernah berkata : “ngapain sih perlu sekolah? kalau cuma ingin pinter ya kursuskan saja, selesai.” Lalu apa alasannya harus sekolah? Beliau melanjutkan: “Kita perlu sekolah untuk mendapatkan sesuatu yang tidak diajarkan di tempat kursus. Yang tidak diajarkan di kursusan adalah bagaimana caranya membangun karakter.”
Salah satu karakter yang perlu dibangun dari seorang siswa adalah karakter/sikap belajar. Selain mengajarkan (to learn) anak, seorang guru perlu juga membelajarkan (learning) anak. Yaitu, menghantarkan anak didiknya menjadi seorang pembelajar (leaner). Pada Generasi kita mungkin Andrie Wongso adalah salah satu contoh manusia pembelajar,  Dia tidak sampai lulus SD. Namun putus sekolah bukan sebagai alasan untuk menjadikan  putus belajar. Hasilnya, sekarang dia menjadi seorang motivator nasional.
Dengan sikap pembelajar yang sudah terbangun dan terinternalisasi pada setiap individu siswa, maka siswa bisa digiring untuk dapat mengekplorasi dan sekaligus mengaktualisasikan ilmunya secara mandiri yang akan menjdikan karakter ilmunya sendiri. Perkembangan teknologi dan informasi saat ini memungkinkan setiap pembelajar dapat mengakses informasi apapun dan mendapatkan ilmu sebanyak yang dia inginkan. Cukup dengan duduk di depan layar monitor, tinggal akses google, wikipedia, dan sejenisnya dan yang dia butuhkan, dia sudah bisa mendapatkan ilmu apapun yang dia inginkan. Untuk sampai pada wilaya itu, jika  learning cultur siswanya sudah terinternalisasi, sudah terbangun menjadi miliknya. Ketika hal itu belum terjadi, jangan salahkan siswa bila siswa tak bisa berbuat apa-apa. Seorang guru yang hanya mengantarkan siswanya hanya sebatas faham dengan pelajarannya, sudah bisa digantikan dengan maka apa bedanya guru dengan “mbah googel”

Kamis, 12 Januari 2012

TIDAK ADA 1 ALASANPUN YANG MEMBENARKAN UNTUK KITA MENGELUH

Pantaskah kita Mengeluh...?

Ketika kita mengeluh : “Ah mana mungkin.....”Allah menjawab : “Jika AKU menghendaki,cukup Ku berkata “Jadi”,maka jadilah (QS. Yasin ; 82)

Ketika kita mengeluh : “Capek banget gw....”Allah menjawab : “...dan KAMI jadikan tidurmu untuk istirahat.” (QS.An-Naba :9)

Ketika kita mengeluh : “Berat banget yah, gak sanggup rasanya...”Allah menjawab : “AKU tidak membebani seseorang, melainkan sesuai kesanggupan.” (QS. Al-Baqarah : 286)

Ketika kita mengeluh : “Stressss nih...Panik...”Allah menjawab : “Hanya dengan mengingatku hati akan menjadi tenang”. (QS.Ar-Ro’d :28)

Ketika kita mengeluh : “Yaaaahh... ini mah semua bakal sia-sia..”Allah menjawab :”Siapa yang mengerjakan kebaikan sebesar biji dzarah sekalipun,niscaya ia akan melihat balasannya”. (QS. Al-Zalzalah :7)

Ketika kita mengeluh : “Gile aje..gw sendirian..gak ada seorangpun yang mau bantuin...”Allah menjawab : “Berdoalah (mintalah) kepadaKU,niscaya Aku kabulkan untukmu”. (QS. Al-Mukmin :60)

Ketika kita mengeluh : “ Duh..sedih banget deh gw...”Allah menjawab : “La Tahzan, Innallaha Ma’ana. Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita:. (QS. At-Taubah :40)

kita semua yg mulai galau atas perhatian Allah yg serasa jauh dari kita padahal sebaliknya Allah dekat selalu (QS. Al-Baqarah 186)

Minggu, 08 Januari 2012

FUNGSI AKAL SADAR

dinukil dari buku DAHSYATNYA BERPERASAAN POSITIF karya Dr. Ibrahim Elfiky

Fungsi Akal Sadar

  1. Mengidentifikasi informasi
  2. Menganalisis
  3. membandingkan
  4. Mengambil Keputusan
setelah akal mengidentifikasi informasi, Setibannya pada analisis, ia melakukan tiga fungsi, antara lain: mengabaikan (karena akal hanya bisa fokus memikirkan satu hal dalam satu waktu. Dalam menjalankan fungsi ini, ia dibantu mememori datang silih berganti. Ia ambil yang pertama, kemudian berikutnya, begitu seterusnya), mengeneralisasi, dan mendistorsi.

Fungsi selanjutnya membandingkan dan mengambil keputusan.

setelah itu, keputusan dan perintah berpindah ke akal bawah sadar (tempat menyimpan file akal). dengan sekadar mengatakan "gagal", seluruh file kegagalan terbuka. Atau, dengan sekadar mengatakan "bahagia", seluruh file kebahagiaan terbuka. Lantas siapakah yang membuat file-file tersebut? ANDA. siapa pula yang bisa mengubah file-file tersebut?ANDA JUGA.

Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri (QS. al-Ra'd: 11)

DI DALAM OTAK MANUSIA TERDAPAT 150 MILIAR SEL. JIKA ENGKAU KATAKAN "AKU BISA" MAKA OTAK MEREKAM INFORMASI INI, LALU MEMBERIMU SELURUH PIKIRAN DAN PERASAAN YANG BERHUBUNGAN DENGANNYA.